KOTAWARINGIN TIMUR – Para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Dialog Publik Calon Kepala Daerah di Gedung Serbaguna Sampit, Selasa, 8 Oktober 2024, malam.
Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, para aktivis maupun pemuda juga turut hadir. Namun mereka kecewa terhadap pasangan calon (Paslon) yang tidak datang.
”Saya menyesalkan ada Paslon yang tidak hadir. Mereka bakalan rugi besar karena tidak bisa menyampaikan visi misi kehadapan para mahasiswa dan pemuda,” ucap aktivis senior, Endra Rosana.
Saat ini, lanjutnya, Kotim memiliki jumlah pemilih pemula yang mendominasi, sekitar 60 persen. Sebab itu sangat disayangkan ketidakhadiran paslon tersebut.
”Ini sebenarnya kesempatan baik untuk semua paslon. Mereka bisa berdialog dengan mahasiswa maupun pemuda. Disini mereka bisa berdialog, maupun mengupas visi-misi, sehingga mereka bisa menggaet suara pemuda. Ini jadi keuntungan untuk paslon yang hadir,” tutupnya.
Terpisah, salah seorang pemudi di Sampit, Ayu mengaku kecewa dengan paslon yang tidak hadir, maupun yang datang hanya wakilnya. Menurutnya, kehadiran paslon sangatlah berarti untuk menentukan pilihan kedepannya.
”Yang wajib datang seharusnya Paslon dari Petahana. Karena mereka pasti akan membuat suasana dialog menjadi lebih bergairah. Malah Cabup dan Cawabupnya tidak datang. Paslon nomor 2 hanya wakilnya yang datang. Saya salut dengan paslon nomor 3, Rudini-Paisal, yang telah hadir,” ucapnya kecewa.
Perempuan berusia 23 tahun itu juga mengatakan akan memilih paslon nomor 3. Hal tersebut diutarakannya setelah mendengar program, visi-misi dan melihat kehadiran Rudini-Paisal memenuhi undangan mahasiswa.
”Setelah melihat semuanya tadi malam, saya yakin Rudini-Paisal bisa merangkul semua kalangan. Ini jujur, tidak ada paksaan, saya akan mendukung mereka, Rudini-Paisal. Saya juga salut dengan wakil dari Paslon nomor 2 yang berani hadir sendirian,” tutur wanita berparas manis ini. (AMD)