GUNUNG MAS – Bappeda Litbang Provinsi Kalteng bekerjasama dengan Poltekes Kemenkes Palangka Raya melakukan Focus Group Diskusi (FGD), dalam rangka kajian faktor sosio-ekonomi dan demografi, serta dukungan pemerintah daerah pada keluarga dengan balita stunting di Kabupaten Gumas. “Diskusi ini untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan ide-ide inovatif, sehingga mampu meningkatkan pemahaman serta upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Gumas,” ucap Ketua Tim Peneliti Poltekes Kemenkes Palangka Raya Nila Susanti, Jumat, 14 Juni 2024.
Dia mengatakan, kajian faktor sosio-ekonomi dan demografi serta dukungan pemerintah daerah, pada keluarga dengan balita stunting menjadi topik yang relevan dan mendesak dibahas. Untuk itu, harus bersama mencari solusi terbaik memberikan perlindungan dan perhatian yang lebih baik kepada balita yang mengalami stunting, serta mendukung keluarga yang membutuhkan bantuan. “Dengan diskusi ini akan menghasilkan gagasan yang berharga dan memberikan dampak positif bagi anak-anak Kabupaten Gumas yang merupakan generasi penerus bangsa,” terangnya.
Sementara itu, Sekda Gumas Richard yang diwakili Kepala Bapperida Yantrio Aulia mengakui, kajian ini untuk memberikan gambaran mengenai apa saja hal-hal yang selama ini terlewatkan dan belum optimal, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk kebijakan lebih lanjut dalam penurunan angka prevalensi stunting. “Untuk itu, mari bekerja dan maju bersama sebagai garda terdepan dalam menurunkan stunting. Tanpa aksi-aksi nyata, penurunan stunting hanya ramai sebagai wacana dalam forum diskusi, tetapi sepi di dalam implementasi,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) prevalensi stunting Indonesia tahun 2023 sebesar 21,5 persen, Provinsi Kalteng 23,5 persen dan Kabupaten Gumas 12,9 persen. Melihat prevalensi stunting Kabupaten Gumas yang rendah dibandingkan angka nasional dan provinsi, itu menandakan kerja keras selama ini tidak sia-sia. “Upaya ini bukan semata tentang penurunan angka prevalensi, melainkan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Saya mengapresiasi atas kontribusi pemangku kepentingan. Utamanya para pelaku tingkat lapangan yang bekerja keras sebagai garda terdepan menurunkan prevalensi stunting,” tandasnya.
(gmn/ikalteng.com)