GUNUNG MAS – Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Gumas (Gunung Mas) Akerman Sahidar meminta kepada masyarakat khususnya yang ada di pedesaan, untuk merubah pola pikir. Ini dilakukan untuk mencapai peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan.
“Perubahan pola pikir memang harus dilakukan oleh masyarakat desa. Untuk mewujudkan itu, terlebih dahulu harus diketahui karakter masyarakat kita. Akan sulit dilakukan apabila tidak diketahui karakternya,” ujar Akerman, Sabtu, 11 Mei 2024.
Dia menuturkan, ada enam karakter masyarakat di pedesaan, yakni tidak mudah percaya terhadap teori, selalu ingin yang bersifat instan tanpa melalui proses, cepat bosan dan mudah menyerah, suka ikut-ikutan tanpa melihat dampak positif dan negatifnya.
Selanjutnya, tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada, serta selalu mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber kehidupan seperti menambang emas. “Jika karakter sudah diketahui, maka tidak akan sulit untuk merubah pola pikir mereka. Apapun dapat dilakukan apabila ada kemauan dari masyarakat,” terangnya.
Politisi PDIP ini menuturkan, agar dapat sukses dalam merubah pola pikir masyarakat, semua bisa dilakukan melalui program yang terintegrasi dan tuntas. Program ini merupakan konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai prinsip.
“Misalnya, kita bisa menjadikan desa sebagai sentra industri kecil yang disesuaikan dengan potensi desa seperti usaha peternakan, perikanan, pertanian, dan perkebunan,” jelasnya. Dia menilai pemberian bibit ternak merupakan salah satu upaya untuk merubah pola pikir masyarakat, dari usaha menambang emas ke usaha peternakan dan usaha produktif lainnya.
Ini tentu memberi nilai lebih untuk pendapatan ekonomi keluarga. “Selain perubahan usaha, perubahan budaya petik ke budaya tanam, dan pola hidup konsumtif ke pola hidup sederhana juga harus dilakukan masyarakat, apabila ingin kehidupannya lebih sejahtera,” tuturnya.
Dia juga berharap masyarakat lokal di Kabupaten Gumas tidak hanya sebagai penonton, tetapi harus bergerak untuk menjadi pelaku pembangunan, dengan memanfaatkan peluang usaha yang ada. “Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya menjadi harapan saja, akan tetapi bisa menjadi kenyataan,” tandasnya.
(gmn/ikalteng.com)