GUNUNG MAS – Saat ini, perkembangan era globalisasi di Kabupaten Gumas sudah semakin meluas. Ada dampak positif maupun negatif. Untuk dampak positif sudah bisa rasakan bersama, dimana perkembangan teknologi semakin canggih, kemajuan alat transportasi, dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. “Kalau dari sisi negatif dari pengaruh globalisasi ini, banyak budaya barat yang ikut masuk ke daerah kita. Meski demikian, perkembangan globalisasi tersebut jangan sampai menyisihkan budaya daerah kita,” kata Anggota DPRD Kabupaten Gumas Espriadi, Selasa 30 April 2024.
Dia mengatakan, sejauh ini para generasi muda lebih memilih budaya barat daripada budaya daerah sendiri, yang menyebabkan keberadaan budaya daerah mulai memprihatinkan. Padahal dulu, budaya daerah tidak terhitung jumlahnya karena begitu beragam, mulai dari tarian, bahasa, alat musik, dan masih banyak lagi. “Namun sekarang, budaya daerah kita mulai tersisihkan, bahkan hampir tidak ada. Sekarang ini, sudah jarang sekali kita menemui generasi muda yang mau untuk memperhatikan kebudayaan daerahnya,” terangnya.
Politisi Partai Perindo ini mendorong pemkab untuk selalu memperhatikan kelestarian kesenian dan budaya lokal. Pasalnya itu merupakan aset daerah yang sangat berharga, dan tidak ternilai dengan uang. “Khusus dinas kebudayaan dan pariwisata, juga harus selalu memperhatikan peninggalan atau situs sejarah, jangan dibiarkan rusak begitu saja. Selalu rawat dan pelihara aset daerah, agar nantinya bisa dinikmati oleh anak cucu kita,” pungkasnya.
(gmn/ikalteng.com)